Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:41:33【Kabar Kuliner】809 orang sudah membaca
PerkenalanPsikolog anak dan remaja Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog menjelaskan pentingnya merangsang anak

Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan remaja Anastasia Satriyo mengemukakan pentingnya penggunaan ekspresi wajah dan intonasi suara dalam aktivitas sehari-hari dalam upaya melatih anak berinteraksi dengan orang lain sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak.
"Jadi lebih ke ekspresi wajah, kedekatan fisik, sama intonasi kita. Bicarakan rutinitas dan aktivitas dia keseharian, sehingga anak terbiasa sama interaksi manusia," kata Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog dalam acara temu media di Jakarta, Jumat.
Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu mengangakan bahwa orang tua perlu memberikan stimulasi, membangun kedekatan, dan memberikan pengalaman yang membekas bagi anak pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Dalam hal ini, orang tua bisa menampilkan ekspresi wajah dan intonasi suara saat berinteraksi dengan anak untuk merangsang mereka belajar mengeksplorasi dan memahami situasi.
Misalnya, ketika bangun pagi orang tua dapat memberikan salam disertai dengan senyuman dan suara yang menenangkan.
"Kita lakukan seperti halo, selamat pagi... Walaupun anaknya masih bayi dan enggak bergerak, kita mulai memasukkan pengalaman ekspresi, suara, dan intonasi yang menunjukkan bahwa kita melihat dia sebagai makhluk yang berharga," Anastasia menjelaskan.
Baca juga: Bahan-bahan di rumah bisa dimanfaatkan untuk menstimulasi sensorik anak
Anastasia menyampaikan bahwa pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, anak umumnya memperhatikan contoh dari orang-orang di lingkungannya.
Pada masa itu, orang tua dapat mengajak anak beraktivitas sambil menjelaskan apa yang sedang dilakukan.
Anastasia mencontohkan, ketika mengajak anak mandi, orang tua bisa mengenalkan bagian-bagian tubuh yang sedang digosok menggunakan sabun sambil berusaha menghadirkan suasana yang menyenangkan, misalnya dengan menampilkan wajah ceria.
Ia mengangakan, orang tua bisa melakukan hal serupa ketika mengajak anak untuk makan atau berjemur pada pagi hari.
Di samping itu, ia mengingatkan orang tua agar ngak langsung marah ketika melihat atau mengetahui anak melakukan kesalahan.
Sebagai contoh, ketika anak menjatuhkan barang atau makanan, alih-alih marah orang tua bisa menanyakan kejadian itu kepada anak dan mengajak anak mencari solusi bersama. Tindakan seperti ini bisa membantu membangun kepercayaan diri anak.
Anastasia menganalogikan anak sebagai sebuah ponsel yang harus diisi dengan banyak program agar semakin cerdas.
Menurut praktisi terapi bermain itu, orang tua harus aktif menstimulasi anak melalui berbagai kegiatan untuk membangun kemampuannya dalam memahami situasi dan berinteraksi.
"Jadi, memang ketika mau siap jadi orang tua, capeknya adalah kita banyak memberikan pengalaman-pengalaman itu. Enggak bisa kayak diam-diam saja, karena ongak manusia ini kayak kita punya handphone, harus diisi pengalaman," demikian Anastasia Satriyo.
Baca juga: Psikolog: Musik berperan penting dalam merangsang kinerja ongak anak
Baca juga: Latihan mengunyah sejak dukung kemampuan bicara dan tumbuh kembang anak
Suka(92891)
Artikel Terkait
- Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
- Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan
- Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI
- Produk biji
- Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi

Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

Pemprov Lampung efektifkan program nasional sejahterakan masyarakat

Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia